Tak Dapat Perhatian Pemerintah Pelari Putri Cianjur Dapat Pengobatan Gratis Dari dokter Ferdian.

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Seorang pelari putri asal Warungkondang Cianjur, Chindy Silviani ( 21 ), mengalami patah tulang pada tangan kirinya ketika menjalani sesi latihan untuk persiapan lomba lari gawang yang akan digelar di Kota Solo.

Berdasarkan informasi yang dapat dihimpun, Chindy mengalami musibah patah dua tulang pada tangan kirinya pada November 2023. Kemudian Chindy dilarikan ke RSUD Cianjur guna mendapatkan perawatan dan penangan medis dari rumah sakit.

Namun cukup disayangkan, atlit lari perempuan ini sama sekali tidak mendapatkan perhatian, baik Pemerintah kabupaten ( Pemkab ) Cianjur maupun dari lembaga olahraga yang menaunginya, yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Kabupaten Cianjur.

Menurut keterangan orang tua Chindy, Ace Sopyan ( 44 ) mengatakan, anak perempuannya telah bergabung di KONI Kabupaten Cianjur sejak tahun 2017 beberaoa tahun lalu sebagai pelari 200 meter dan 400 meter putri. Bahkan Chindy pada tahun 2019 pernah meraih medali emas untuk kontingen Jawa Barat di ahang Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional ( Popspenas ) dari cabang atletik.

Kata Ace, seyogyanya Chindy terpilih untuk mengikuti kejuaraan lomba lari gawang 100 meter putri di Solo. Alasannya tidak adanya atlit lari gawang 100 meter putri

” Putri saya bukan spesialis atlit pelari gawang. Namun pada sesi latihan di loncatan terakhir, kakinya tersangkut di gawang loncatan, sehingga jatuh tersungkur dan patah dua tulang tangan kirinya,” tutur Ace.

Lebih lanjut Ace menerangkan, selama 10 hari anaknya dirawat di RSUD Cianjur, tidak seorangpun dari pemkab dan KONI Cianjur yang datang sekedar menjenguk maupun membantu meringankan biaya pengobatan pelari putri kebanggaan warga Warungkondang dan masyarakat Kabupaten Cianjur pada umumnya. ” Pada saat itu hanya pelatihnya yang datang menjenguk,” jelasnya.

Ayah Chindy mengatakan, setelah dua minggu menjalani operasi pertama, Chindy disarankan untuk melakukan operasi kedua, dikarenakan terjadi infeksi pada luka di tangan kirinya. ” Semua biaya kami tanggung menggunakan BPJS milik keluarga saya. Pemkab dan KONI sepeserpun tak memberikan bantuan biaya,” Aku Ace.

Keluarga besar Chindy menyatakan kekecewaannya dengan sikap masabodoh
KONI dan Pemkab Cianjur. Padahal Chindy merupakan atlit lari putri berprestasi yang dimiliki Kabupaten Cianjur saat ini. ” Jangankan memberi bantuan biaya pengobatan, hanya sekedar untuk menjengukpun tak mampu. Mereka sama sekali tidak menghargai prestasi yang dimiliki Chindy,” kata Ace dengan nada kecewa.

Disaat Pemkab Cianjur dan KONI memperlihatkan sikap antipatinya terhadap musibah yang dialami Chindy. Tiba tiba muncul seorang warga asli Cianjur bernama dokter ( dr ) Muhammad Wahyu Ferdian ( 36 ) menjenguk Chindy di kediamannya di Warungkondang.

Tujuannya ingin memeriksa kondisi kesehatan atlit lari 100 meter putri. Sekain itu Chindy juga menerima santunan dan pengobatan gratis, termasuk fisioterapi atau rehabilitasi medik hingga sebuh total tanpa harus bayar.

dr. Ferdian berjanji, akan terus mendampingi pemulihan kesehatan Chindy hingga benar benar sehat dan dapat beraktifitas kembali seperti biasa.

” Saya berjanji akan terus dan turut mendampinginya sampai benar benar sembuh dan sehat seperti sedia kala. Saya juga berharap Chindy bisa beraktifitas kembali untuk meraih prestasi dan cita citanya di bidang olahraga atletik yang digelutinya,” janji dr. Ferdian.

Subur.

Berita Terkait