Cianjur – Garda Muda Milenial yang diketuai oleh Dodi Setiawan mengadakan diskusi bersama para komunitas sopir Elf dan pedagang di Terminal Jebrod, Cianjur, guna menyerap aspirasi dan keluhan dari para pelaku transportasi dan perdagangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi, terutama terkait keberadaan travel gelap atau liar yang semakin meresahkan.
Dalam diskusi tersebut, para sopir Elf dan pedagang menyampaikan harapan agar pemerintah Kabupaten Cianjur segera menindaklanjuti perilaku travel gelap yang beroperasi tanpa izin. Mereka juga mengharapkan perhatian dari para calon bupati dan wakil bupati Cianjur periode 2024-2029 untuk memperjuangkan isu ini sebagai bagian dari visi mereka.
“Kehadiran travel gelap sangat merugikan kami sebagai sopir yang beroperasi secara legal. Selain itu, pedagang di Terminal Jebrod juga turut terdampak akibat penurunan jumlah penumpang yang lebih memilih menggunakan travel ilegal,” ujar salah seorang sopir Elf yang enggan disebutkan namanya.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada penghasilan sopir dan pedagang, namun juga memicu kekhawatiran di kalangan penumpang. Beberapa penumpang mengeluhkan perilaku semena-mena dari sopir travel gelap yang tidak memberikan jaminan perlindungan hukum, mengingat mereka beroperasi tanpa legalitas. Kondisi ini juga dinilai meningkatkan potensi tindak kejahatan di wilayah tersebut.
Selain sopir Elf dan pedagang, pangkalan ojek yang berada di daerah Cianjur, khususnya Cianjur Selatan, juga turut terkena imbas dari maraknya operasi travel gelap ini. Mereka berharap ada langkah konkret dari pihak berwenang untuk menertibkan dan mengatasi masalah yang meresahkan ini demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Editor Hadi biro