Cianjur mitrapolisitv.com Ketika sekolah lain baru mulai menerapkan Kurikulum Merdeka ( Kurmer ). Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri 4 Cibeber beralamat di Jl. Desa Cisalak No 60 Kec. Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat . Justru sudah 3 tahun menerapkan Kurmer
Dibuktikan dengan terpilihnya SMPN 4 Cibeber menjadi Sekolah Penggerak . Sekolah Penggerak adalah sekolah yang fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan sumber daya manusia ( SDM ) yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Imbas ditunjuknya SMPN 4 Cibeber sebagai Sekolah Penggerak membawa dampak positif. Sekolah Penggerakpun harus menjadi pilot project sekolah lainnya. Serta melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain.
Demikian disampaikan Kepala Sekolah ( Kepsek ) SMPN 4 Cibeber, Imas Sumarni kepada wartawan saat ditemui diruang kerjanya Senin, ( 29/01/2024 ).
Imas menjelaskan di Kecamatan Cibeber, baru SMPN 4 Cibeber yang sudah menerapkan Kurmer. Untuk sekolah lain memang ada yang masih menerapkan Kurikulum 13, dan ada pula yang baru menerapkan Kurmer untuk tahun ajaran 2023/2024. Sementara di SMPN 4 Cibeber, penerapan Kurmer sudah berjalan tiga tahun.
Sebagai Kepala Sekolah Penggerak dirinya mengaku diawal-awal ketika menerapkan Kurmer ada kesulitan namun saat ditunjuk sebagai Kepala Sekolah Penggerak dirinya mengaku harus pandai beradaptasi dan cepat bergerak untuk membangun dan mewujudkan visi misi sekolah sebagai sekolah penggerak.
Karena untuk memahami konsep Kurmer, pihaknya termasuk SMPN 4 punya program pengimbasan. Harus mensosialisasikan ke sekolah-sekolah sekitar. Pemahaman akan konsep Kurmer, itu perlu diperdalam lagi perlu waktu yang cukup lama. Namun karena SMPN 4 sudah terbiasa menerapkan kumer tersebut.
” Ya Allhamdulilah sebagaimana yang diharapkan telah sesuai dengan aturan. Di sekolah ini karena telah menerapkan kumer ada program yang dibagi dua yakni ada Intra kurikuler dan kokurikuler kalau Intra kulikuler itu mengajar dikelas seperti biasa dan kokurikuler itu yang namanya ada Projek Penguatan Profile Pelajar Pancasila nah itu pembeda dengan Kurikulum 2013,” katanya
Menurut pengakuan Imas, sebagai Kepala Sekolah ia sudah merasa sesuai dengan modul panduan dan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. ” Makanya saya punya keinginan kuat bahwa Pendidikan Harus lebih baik,” ucapnya.
” Ketika sekolah kami sudah dipilih menjadi sekolah penggerak maka pelayanan terhadap peserta didik itu nomer satu sehingga kualitas pembelajaran jadi konsep yang utama. Percuma kalau sekolah tersebut hebat dapat meraih berbagai prestasi,” ujarnya.
” Sementara ketika belajar mengajar berlangsung gurunya tidak ada. Sehingga tolak ukur keberhasilan itu adalah guru mengajar memberikan pelayanan terbaik untuk peserta didiknya,” pungkas Imas
Subur