PPDB SMA 1 Rancaekek Di Duga Ada Kecurangan

Bandung, mitrapolisitv.com Sepertinya kecurangan dalam PPDB sudah menjadi hal yg biasa yg dilakukan oleh setiap Panitia PPDB dimana pun berada, kali ini di duga kecurangan dilakukan oleh panitia PPDB SMA 1 Rancaekek Kab. Bandung, yaitu dengan meloloskan siswa melalui sistim zonasi yang mana siswa tersebut diterima di SMA 1 Rancaekek walaupun sebenarnya diluar zonasi yg sudah ditentukan, atau tidak masuk zonasi.

Banyak hal dan cara yg dilakukan oleh Panitia PPDB dalam meraup keuntungan pribadi nya, dan rupanya penerimaan siswa baru di SMA 1 Rancaekek sudah menjadi hajat tahunan yg di gunakan untuk mencari keuntungan yg besar, menurut salah satu orang tua siswa yg enggan disebut namanya mengatakan bahwa Anak nya yang berinisial Cls bisa masuk melalui sistim zonasi, padahal zonasi nya jauh dari zonasi yg sudah ditetapkan oleh sekolah, lalu bagaimana siswa tersebut bisa diterima.”?

Ketika hendak dikonfirmasi Kepala Sekolah dan ketua PPDB SMA 1 Rancaekek selalu tidak ada di sekolah nya dan seolah olah selalu menghindar dan enggan memberikan klarifikasi nya kepada tim media, dan hingga berita ini diturunkan yg bersangkutan blm bisa ditemui dan dikonfirmasi oleh pihak media. Padahal kalo memang dirinya merasa tidak bersalah atau tidak melakukan penyimpangan harus nya jangan takut dan berani memberikan konfirmasi dan klarifikasinya kepada media.

Ketika tim mendatangi sekolah SMA 1 Rancaekek, tidak ada satu orang pun yg bisa memberikan keterangan perihal adanya penyimpangan atau kecurangan dalam penerimaan peserta didik baru SMA 1 rancaekek, bahkan Kepala Sekolah nya pun menurut informasi yang diterima dari salah seorang anggota PPID sedang berada di rumah sakit Al islam dengan alasan sedang kontrol kesehatan.

Apabila dari hasil investigasi kami benar di temukan adanya kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) di SMA 1 Rancaekek, instansi ataupun institusi terkait diharapkan bisa melakukan tindakan sesuai dengan aturan yg berlaku.

Redaksi

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur