Palsukan Dokumen pendaftaran Dua Orang Pelajar SMP di Diskualifikasi

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Diduga telah memalsukan dokumen pendaftaran, sejumlah calon peserta didik baru tingkat SMP di diskualifikasi. Karna terbukti melakukan pemalsukan dokumen pendaftaran

Kepala Bidang ( Kabid ) SMP pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin mengatakan, atas dasar laporan masyarakat, pihaknya langsung menelusuri dugaan pemalsuan dokumen pendaftaran.

” Untuk mencari kepastian dan kebenaran informasi, kami mendatangi dinas kependudukan dan catatan sipil ( Disdukcapil ) Kabupaten Cianjur. Berdasarkan hasil pengecekan dari Disdukcapil, kami menemukan berkas pendaftaran dari sejumlah calon murid baru yang tidak sesuai dengan cara memalsukan kartu Kepala Keluarga (KK),” ungkap Helmi. Senin.08/07/2024.

Helmi mengatakan, pihaknya telah menemukan adanya kecurangan pemalsuan dokumen pendaftaran, bidang SMP dengan pihak sekolah mendiskualifikasi dua calon peserta didik baru yang daftar disalah satu SMP di Kecamatan Cianjur.

” Kami telah mengarahkan orang tua dari siswa pembuat dokumen palsu ini, untuk mendaftar ke SMP lain, dan dinyatakan lolos,” terang Helmi.

Diakui Helmi, pihaknya sangat menyesalkan adanya pemalsuan dokumen Penerimaan Peserta Didik baru ( PPDB ). Padahal Helmi telah mewanti-wanti jauh- jauh hari, agar mengikuti aturan prosedur yang benar atau aturan yang berlaku,” tegasnya.

Helmi juga menjelaskan, bahwa di Kabupaten Cianjur, tidak ada SMP vaporit atau di vaporitkan. Semua SMP sama, tenaga pengajarnya telah memiliki standar yang sama. ” Silahkan sekolah di SMP mana saja. Semuanya sama

Helmi memastikan SMP negeri yang berada di Kabupaten Cianjur semuanya sama dan tidak ada perbedaan apapun. Karena setiap pasilitas dan tenaga pengajar sudah memiliki standar yang sama. ” Gak ada tuh SMP pavorit di Cianjur,” pungkasnya.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur