Masih Banyak Bangunan Rusak Anggaran Yang Dimiliki Masih Jauh Dari Kata Cukup

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Pasca gempa bumi Cianjur tahun 2022 lalu berkekuatan 5,6 magnetudo, meninggal berbagai permasalahan, yang sampai saat ini masih banyak yang belum terakomodir. Bisa dikatakan penanganannya belum semuanya terakomodir.

Salah satu contoh yang dialami lembaga pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur. Masih banyak bangunan sekolah dan mebeler yang rusak, dan belum tertangani dengan maksimal.

Seperti dikatakan Kepala Bidang ( Kabid ) SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmy Halimudin. Meskipun Disdikpora berupaya semaksimal mungkin untuk menutupi kebutuhan sarana prasarana, seperti mebelet dan bangunan sekolah yang rusak, itu tergantung dari ketersediaan anggarannya. Ada anggaran Dana Alokasi umum ( DAU ) dari Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ), Disdikpora setiap tahunnya mensuportnya untuk menutupi kebutuhan tersebut. Kamis 03/10/2024.

” Untuk menutupi kebutuhan mebeler, kita akan melakukannya secara bertahap. Walaupun belum sepenuhnya dilakukan 100 persen penuh. Kita akan terus melakukan sesuai kemampuan yang ada. Mudah-mudahan tahun depat terpenuhi semuanya,” katanya.

Di Kabupaten Cianjur kata Helmy, ada ratusan sekolah SMP yang kondisi bangunannya rusak berat. Meskipun dilakukan secara bertahap, minimal ada upaya dan usaha yang dilakukan Disdikpora.

” Walaupun anggaran yang kita miliki tidak mencukupi, secara pasti akan diperbaiki. Lain halnya dengan bantuan Dana Alokasi Khusus ( DAK ), maka harus diinput melalui data pokok pendidikan ( dapodik ) termasuk DAU,” ujarnya.

Helmy mengatakan, pihaknya setiap tahunnya selalu memperbaiki dan merehab sekolah rusak. Tidak mungkin dalam setahun menuntaskan semuanya. Yang pasti Disdikpora akan menyelesaikan semuanya.

” Jika kita berbicara fisik bangunan, kita tidak hanya memperbaiki yang rusaknya saja, ada pembangunan ruang kelas baru ( RKB ) yang dikerjakan. Namun sampai saat ini masih banyak sekolah kekurangan lokal,” pungkasnya.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur