KPK SIAP PANGGIL PIHAK SEKOLAH YANG COBA COBA MENYELEWENGKAN DANA BOS

Mitra Polisi tv online

KPK Jawa Barat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah memperketat pengawasan dan penindakan terhadap dugaan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di berbagai sekolah di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya KPK untuk memastikan dana pendidikan digunakan sesuai peruntukannya demi mendorong kualitas belajar-mengajar di sekolah.

Dana BOS disalurkan dalam jumlah besar ke sekolah-sekolah untuk mendukung kebutuhan pendidikan, namun sayangnya masih sering disalahgunakan oleh oknum di lingkungan sekolah. KPK telah menemukan sejumlah kasus yang melibatkan penggelembungan anggaran, laporan keuangan fiktif, hingga pemotongan dana yang tidak semestinya.

Sebagai tindak lanjut, KPK tidak segan-segan memanggil dan memeriksa pihak-pihak yang diduga terlibat. Jika ditemukan indikasi kuat, KPK bahkan berencana melakukan inspeksi langsung ke sekolah-sekolah yang dicurigai.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Jawa Barat, Agus Chepy Kurniadi, mengingatkan orangtua siswa agar waspada dan memahami hak-hak mereka, terutama terkait dengan biaya pendidikan yang sudah ditanggung Dana BOS. Menurutnya, sesuai ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dana BOS mencakup kebutuhan sekolah seperti pembelian buku teks dan modul pembelajaran.

“Artinya, orangtua tidak seharusnya dibebani biaya tambahan untuk buku atau materi pembelajaran yang sudah dibiayai oleh Dana BOS,” ujar Agus Chepy. Ia menambahkan, jika ada sekolah yang meminta orangtua untuk membeli buku atau bahan pembelajaran tambahan tanpa alasan yang jelas, orangtua berhak mempertanyakan dan menolak permintaan tersebut.

Agus Chepy juga mendorong orangtua agar meminta laporan penggunaan Dana BOS secara transparan kepada pihak sekolah. “Ini penting agar penggunaan dana pendidikan bersih dan tepat sasaran, serta mencegah pungutan yang tidak perlu,” tambahnya.

Bagi masyarakat yang menemukan kejanggalan terkait pengelolaan Dana BOS di sekolah, Agus Chepy menyarankan untuk segera melaporkannya, disertai dengan alat bukti yang kuat, kepada pihak berwenang seperti KPK atau lembaga terkait lainnya. (Red)

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur