Senin, 23 Desember 2024

Kasi Sarana SD Disdikpora Minta Supriatna Tanggung Jawab Terkait Managemen Yang Amburadul

Cianjur. Mitrapolisitv.com –
Pembangunan empat ruang kelas SDN Ciharashas Kecamatan Cilaku Cianjur yang menelan anggaran APBN TA 2023 sebesar Rp. 700 jutaan lebih, meninggalkan permasalahan yang sangat pelik dan berkepanjangan.

Di duga adanya penyalahgunaan anggaran yang dilakukan oknum mantan kepala sekolah ( KS ) Ciharashas, Supriatna yang kini menjadi KS salah satu SD di wilayah Kecamatan Cilaku.

Betapa tidak, pembangunan empat ruang kelas ini juga meyerap uang tabungan para peserta didik. Hingga saat tabungan siswa siswi SDN Ciharashas tahun 2023/2024, tidak ada kejelasannya.

Ketika akan dikonfirmasi di SDN Kebon baru, Sabtu 08/06/2024, Supriatna tidak ada ditempat. Menurut guru SDN Kebon Baru, Bambang mengatakan KS tidak masuk. ” Pa KS tidak masuk,” kata Bambang.

Sementara KS SDN Ciharashas saat dimintai konfirmasinya terkait pembangunan empat ruang kelas baru, Sambas, S.Pd menyatakan ketidak tahuannya terkait pembangunan tersebut.

Sambas menyarankan awak media untuk mengkonfirmasi bendahara sekolah bernama Aris. ” Saya tidak tahu mengenai pembangunan sekolah ini,” katanya.

Bendahara SDN Ciharashas, Aris saat dimintai keterangannya mengatakan, ia tidak tahu persis nominal anggaran yang digunakan untuk membangun empat ruang kelas sekolahnya. ” Saya tidak tahun berapa anggaran pembangunan srkolah ini. Yang tahu hanya Pak Yatna dan konsultan,” katanya.

Menurut Aris tabungan siswa yang digunakan Supriatna, jumlahnya lebih kurang Rp. 50 juta sudah dikembalikan menggunakan uang pribadi KS Sambas. ” Sekolah akan mengembalikan uang pak Sambas dengan cara dicicil ” terangnya.

Masih kata Aris, semua bukti kuitansi pengeluaran atau pembelian bahan material untuk pembangunan ruang kelas dan arkas pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) tahun 2023, dibawa Supriatna. Sehingga tidak selembarpun arsip yang dimiliki SDN Ciharashas.

Terkait masalah pajak yang belum dibayarkan pihak sekolah, Aris mengatakan bahwa persoalan pajak yang belum dibayar, itu urusan pa Yatna dengan dinas. ” Itu urusan Pak Supriatna dengan dinas,” jelasnya.

Selain itu gaji untuk 6 guru honorer di SDN Ciharashas, baru tiga orang yang telah dibayar. ” Baru tiga orang yang sudah dibayar. Dan yang tiga orang lagi sudah diangkat menjadi guru PPPK,” jelas Aris.

Sementara Kepala Seksi ( Kasi ) Sarana SD Disdikpora KabupatenCianjur, Baehaki membenarkan terkait pembangunan empat ruang kelas di SDN Ciharashas.

” Secara fisik proses pembangunan itu benar adanya dan tidak ada masalah. Namun permasalahan itu muncul terkait tabungan para peserta didik yang diduga adanya rekayasa penggunaannya,” urainya.

” Saya sudah berkali kali menghubungi Supriatna, namun yang bersangkutan hanya mengumbar janji terus terusan. Satupun janjinya tidak ada yang ditepatinya. Dia harus mempertanggung jawabkan semuanya,” pungkasnya

Subur

Berita Terkait