Inginkan Uang Lebih Banyak Oknum PKBM Gandakan Dapodik

Cianjur.mitrapolisitv.com Demi untuk mendapatkan uang lebih, oknum pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) Auladul Mustopa yang berada di Kp. Sukamanah, Ds. Cibinonghilir, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, melakukan perbuatan kotor dan tidak terpuji. Oknum tersebut diduga telah menggandakan Data Pokok Pendidikan ( Dapodik ) siswa PKBM yang dikelolanya.

Berdasarkan hasil temuan Cianjur People Movement ( CPM ), ditemukan kejanggalan kejanggalan. Demikian dikatakan Ketua CPM, Ebes kepada awak media 20/02/2024

Ebes mengatakan, penggandaan dapodik ini terindikasi kuat bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana Bantuan Operasional Pendidikan ( BOP ). ” Dari 1.270 siswa, banyak yang digandakan Dapodiknya dengan memanipulasi data,” kata Ebes.

” Terkait anggaran dari Pemerintah Pusat untuk pendidikan, banyak masuk kantong pribadi oknum-oknum pendidik yang tidak bertanggung jawab. Tercatat, lembaga PKBM di Cianjur mendapatkan anggaran kurang lebih Rp. 56 Miliar,” urainya.

Seharusnya anggaran itu mutlak menjadi hak masyarakat yang tidak bisa menikmati pendidikan formal, kata Ebes. ” Apalagi diakhir Maret 2024, akan dikeluarkan lagi anggaran PKBM di Kabupaten Cianjur yang tahap pertama sudah keluar,” katanya.

Kata Ebes, CPM akan melaporkan oknum-oknum PKBM ke Aparat Penegak Hukum (APH) serta akan mendatangi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur terkait prilaku oknum PKBM.

” Dimana tahap pencairan pertama sudah keluar, jadi kita akan melakukan pengawasan di bulan Maret saat pencairan BOP PKBM nanti,” terangnya

Adapun oknum oknum yang ada di PKBM Auladul Mustopa yang diduga kuat menggandakan Dapodik, akan dilaporkan ke APH. CPM juga akan menemui Kadisdikpora dan Kabid terkait PKBM bermasalah.

” Kami akan meminta Kadisdikpora Kabupaten Cianjur untuk mencabut izin operasional PKBM tersebut demi untuk menghindari terjadinya praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme ( KKN )” pungkanya.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur