Guru di SDN Ibu Jenab 1 Harus Bisa Meningkatkan Semangat Belajar Peserta Didik

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Proses peresmian Gedung baru SDN Ibu Jenab 1 yang berbarengan dengan pelaksanaan peringatan Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) ke 70 tahun yang jatuh pada tanggal 02 Mei 2024, beberapa hari lalu.

Peresmian tersebut dilakukan Bupati Cianjur seusai kegiatan upacara pengibaran bendera yang berlangsung di halaman samping pendopo. Hadir unsur pimpinan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur.

Kata Herman, nama yang melekat di belakang nama SD tersebut merupakan seorang tokoh perempuan asli Cianjur yang dengan gagah berani memperjuangkan hak hak kaum perempuan, terutama dalam masalah pendidikan. ” Kepahlawanannya dalam memperjuangkan hak hak perempuan Cianjur, tidak diragukan lagi,” katanya.

Disebutkannya, pemugaran dan pembangunan SDN Ibu Jenab 1 merupakan permintaan dari keluarga dan keturunan Ibu Jenab pada tahun 2021, agar sekolah tersebut diperbaharui bangunan fisiknya. ” Saya dengan keluarga ahli waris berkomiten untuk membangun gedung sekolah itu. Dan Alhamdulillah tahun 2024 SDN Ibu Jenab 1 sudah selesai di bangun,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Kadisdikpora ) Kabupaten Cianjur, Ruhly Solehudin, S.Ag, M.Si mengatakan, SDN Ibu Jenab 1 kini telah berdiri megah yang memiliki dua lantai dan 14 rombongan belajar ( rombel ).

” SDN Ibu Jenab 1 merupakan cikal bakal pembangunan dunia pendidikan di Kabupaten Cianjur dan tonggak sejarah sekolah wanita di Cianjur. ” Kita harus tahu betapa kegigihan Ibu Jenab pada masanya ketika memperjuangkan hak hak perempuan Cianjur,” katanya. Senin 06/05/2024

Ruhly berharap dengan adanya gedung sekolah yang baru, dapat memicu semangat belajar para peserta didik untuk lebih fokus dalam menimba ilmu pendidikan.

” Demikian pula dengan para pendidik, harus bisa memberikan semangat dalam meningkatkan pembangunan pendidikan dan menciptakan inovasi baru yang sesuai kurikulum merdeka dan percepatan pembangunan pendidikan dengan mengadov era digitalisasi,” pungkasnya.

Subur.

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur