Gegara Terlambat Datang ke Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Ciranjang di Usir Kepala Sekolah

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Sikap arogansi yang diperlihatkan Kepala Sekolah ( KS ) SMPN 1 Ciranjang, Asep Sopandi dengan kata-kata kasar melakukan pengusiran terhadap puluhan siswa, gegara terlambat datang ke sekolah menjadi sorotan publik.

Prilaku kasar KS SMPN 1 Ciranjang, sangat disayangkan oleh warga masyarakat yang berada disekitar sekolah. Betapa tidak, KS SMPN 1 Ciranjang tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata kasar terhadap muridnya sendiri, hanya karena terlambat datang ke sekolah.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar yang melihat dan mendengar kejadian pengusiran dan kata-kata kurang pantas keluar dari mulut seorang pimpinan sekolah.

” Kalau terlambat datang ke sekolah dianggap salah, tidak perlu berkata kasar dan arogan. Bisakan berkata lebih bijak dengan cara menasehati untuk tidak mengulangi lagi,” ujar salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya. Jum’at 11/10/2024.

Untuk mencari fakta sebenarnya, awak media berusaha menghubungi pihak SMPN 1 Ciranjang untuk mengkonfirmasi terkait pengusiran para murid yang terlambat datang ke sekolah. Namun KS tidak berada ditempat. ” Pak KS tidak ada,” kata salah seorang guru perempuan. Jum’at 11/10/2024.

Secara terpisah, Kepala Bidang ( Kabid ) SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmy Halimudin melalui pesan WhastApp mengatakan, bahwa di SMPN 1 Ciranjang tidak ada pengusiran siswa, dan sudah diselesaikan. ” Masalahnya sudah selesai, dan tidak ada kasus pengusiran siswa,” kata Helmy. Jum’at 11/10/2024.

Kepada awak media Helmy menjelaskan, para siswa yang terlambat datang disuruh pulang bukan tidak boleh mengikuti pelajaran. Tetapi mereka pulang harus kembali ke sekolah dengan para orang tuanya.

Menurut Helmy, SMPN 1 Ciranjang berstatus sekolah Program Sekolah Penggerak ( PSP ). Kebijakan dan aturannya sangat berbeda dengan sekolah lainnya yangbtidak berlebel PSP.

” Pimpinan atau KS SMPN 1 Ciranjang dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki motivasi tinggi dengan menciptakan ide-ide cemerlang yang berkaitan dengan dengan kebutuhan para peserta didik,” terangnya.

Diterangkannya, sebagai sekolah penggerak, SMPN 1 Ciranjang mewajibkan siswa siswinya untuk datang ke sekolah lebih awal atau sekitar pukul 06.20 WIB.

” Sebelum para siswa ini mengikuti mata pelajaran di kelasnya masing-masing. Para murid ini harus mengikuti kegiatan literisasi dan mengkuti pelajaran tambahan pendidikan agama. Dan saya minta KS SMPN 1 Ciranjang agar segera mensosialisasikannya kepada para orang tua siswa terkait PSP,” jelasnya

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur