Cianjur. Mitrapolisitv.com -Lembaga pendidikan di bawahan naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur, untuk jenjang Sekolah Dasar ( SD ) dan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), kekurangan tenaga pengajar pendidikan agama ( guru agama ).
Idealnya setiap sekolah SD memiliki satu orang guru agama dan SMP memiliki tiga orang guru agama. Demi kelancaran proses belajar mengajar ( PBM ) dimasing masing jenjang pendidikan. Untuk menutupi kekurangan guru agama, tersebut, Disdikpora Kabupaten Cianjur memberdayakan guru sukarela merangkap mengajar pendidikan agama.
Sistem rangkap mengajar jadi dua mata pelajaran, rupanya dianggap belum maksimal. Mengingat angka kekurangan guru agama untuk SD dan SMP membutuhkan tenaga guru sebanyak 1.188 guru agama SD dan 465 tenaga pengajar pendidikan agama untuk SMP.
Demikian dikatakan Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhly Solehudin, S.Ag, M.Si saat dihubungi awak media via sambungan telepon selular. Minggu 21/04/2024. ” Disdikpora kini memiliki 3.108 guru agama, tapi jumlah itu belum bisa memenuhi kuota kebutuhan. Kita masih butuh ribuan guru agama lagi,” ungkapnya.
Diakuinya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah ( MKKS ) dan pengawas Pendidikan Agama Islam ( PAI ) untuk.mencari guru agama dengan kompetensi latar belakang dan kelayakan memenuhi standar kebutuhan guru agama di Cianjur.
Ruhly juga menyatakan bahwa pihaknya mengalami kekurangan guru agama sudah terjadi beberapa tahun ke belakang. Disdikpora berharap tahun depan Kemendikbudristek bisa menambah kuota guru agama untuk Cianjur, khususnya guru agama untuk SD dan SMP.
Dijelakannya, saat ini jumalah guru honor yang mengajar pendidikan agama Islam di Cianjur hanya 1.081 guru agama. Guru agama yang berstatus ASN sekitar 251 orabg, dan dari guru PPPK hanya 123 orang. ” Tapi jumlah guru yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan. Kita masih kekurangan ribuan guru agama,” akunya.
Ruhly juga mengaku, pihaknya setiap tahun menerima tambahan guru agama dari pusat. Namun tambahan kuota yang diterima Disdikpora, belum bisa menutupi kebutuhan guru agama.
” Meski demikian, kami akan terus berupaya baik melalui pemerintah maupun DPR dan Kemempan RB untuk memaksimalkan kebutuhan kuota guru agama di Cianjur,” pungkasnya.
Subur.