Ada Peran Disdikpora Cianjur Akhirnya Nisa Bisa Melanjutkan Sekolah

Cianjur, mitrapolisitv.com
Nisa Siti Nurjanah (17), warga Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, terpaksa harus putus sekolah setelah keluarganya akibat terdampak gempa bumi yang terjadi pada 21/11/2022 lalu.

Akibat gempa tersebut rumah kontrakan yang dihuni bersama seluruh keluarga hancur luluh lantak rara dengan tanah. Untuk tempat bernaung Nisa bersama keluarganya terpaksa tinggal dihunian sementara ( huntara) berukuran 3X5 meter yang berdiri di pinggir kolam milik tetangganya.

Menurut informasi yang didapat, terakhir Nisa tercatat sebagai pelajar kelas VII SMP IT Mandiri Bersemi di Bojong Karangtengah. Karna faktor ekonomi, Nisa pindah bersama keluarganya ke Daerah Benjot, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai kuli serabutan.

” Waktu saya ikut pindah kesini ( Benjot-red), saya masih sekolah di kelas 1 SMP IT Mandiri Bersemi. Saat itu tidak sempat mengurus surat kepindahan sekolah hingga sekarang,” aku Nisa, Senin 04/03/2024 kepada awak media.

Dengan perasaan sedih dan berlinang air mata, Nisa berharap bisa masuk sekolah kembali yang sempat tertunda akibat gempa. ” Sata ingin melanjutkan sekolah, tapi tidak punya biaya,” katanya dengan suara lirih.

Gadis cantik Nisa, putri pasangan Rohman ( 44 ) dan Siti Nurjanah ( 40 ) akhirnya harus menhapus harapannya untu bersekolah lagi, dan menelan kekecewaan, mengingat pekerjaan ayahnya haya seirang kuli serabutan.

Kini keseharian Nisa hanya diam di rumah sempit huntara. Terkadang membantu ibunya untuk turut mengasuh adiknya di rumah. Namun dalam hatinya, api semangat untuk bisa sekolah lagi masih menyala.

” Kalau siang saya biasa jaga rumah sambil mengasuh adik, dan malamnya mengikuti pengajian di musola dekat rumah,” ucapnya.

Sementara ayah Nisa, Rohman mengaku sampai saat ini masih menjadi warga Desa Sindangasih Kecamatan Karangtengah ini pada saat gempa masih menerima bantuan dari para relawan.” Sekarang jarang menerima bantuan lagi, karna terbentur persyaratan adminisrasi,” akunya.

Menyinggung masalah Nisa yang masih ingin bisa sekolah lagi, Rohmat hanya bisa berdoa. Ia tahu, pendidikan itu penting demi masa depannya dan bisa mengangkat derajat orabg tuanya.

” Kalau sekarang masih sekolah, munhkin kelas 9 SMP, tapi mau gimana lagi. Saya masih ingat, jika Nisa bisa sekolah lagi, dia bercita-cita ingin jadi pengusaha,” jelas Rohman.

Keluh kesah dan harapan Nisa dan keluarga bisa bersekolah lagi masih ada kesempatan untuk bisa sekolah lagi.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Kadisdikpora ) Kabupaten Cianjur, Ruhly Solehudin, S.Ag, M.Si. pihaknya menjamin anak usia sekolah korban gempa yang putus sekolah, masih bisa melanjutkan sekolah melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Disdikpora kata Ruhly, pihaknya akan berupaya mendata dan meberikan bantuan untuk anak korban gempa agar bisa melanjutkan sekolah.

Terkait masalah Nisa, Disdikpora akan segera menanganinya dan memasukan Nisa ke sekolah terdekat. Namun bio datanya harus dicocokan terlebih dahulu,” jelas Ruhly. Senin 04/03/2024.

Menututnya, bio data yang dimiliki keluarganya, Nisa masih bisa melanjutkan pendidikannya di sekolah formal. Jika tidak memungkinkan, akan dimasukan ke sekolah non formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Mayarakat ( PKBM ). Inikan sudah masuk akhir semester,” terang Kadisdikpora.

Lebih jauh Ruhly menjelaskan, pihaknya akan memberikan Nisa bea siswa dan Kartu Indonesia Pintar ( KIP ) atau Biaya Operasional Sekolah ( BOS ). ” Kami juga akan berkordinasi dengan dinas terkait agar keluarga Nisa mendapat bantuan dari pemerintah,” janjinya.

Ruhly juga meminta warga lainnya yang anaknya putus sekolah akibat gempa dan masih meliliki semangat belajar seperti Nisa, tinggal datang ke Disdikpira cukup membawa Kartu Keluarga ( KK ) dan mengisi formulir,” pungkasnya.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur