Santri Disabilitas BIMCI Tewas di Patuk Ular Belang

Cianjur. Mitrapolisitv.com –
Seorang santri penyandang Disabilitas dari pondok pesantren ( Ponpes ) Bina Insani Mulia Cianjur ( BIMCI ) Desa Limbangansari, Kecamtan Cianjur. Kabupaten Cianjur, tewas setelah salah satu jari kakinya di patuk ular berbisa berwarna belang hitam putih.

Menurut keterangan dari Pembina PTQ Disabilitas BIMCI, Azfar Kamaludin, santri yang diduga dipatuk ulang belang tersebut bernama Deni ( 17 ). Saat itu Deni kembali ke kamarnya seusai belajar ngaji qur’an sekira pukul 23.00 WIB Korban ( Deni red ) duduk di lantai kamarnya. Tiba – tiba ia menjerit setelah jari kakinya di patuk ular berbisa.

Kontan saja seisi ponpes berhamburan kearah suara teriakan, Deni terlihat meringis kesakitan sambil memegang kakinya. Setelah diperiksa, ternyata ada bekas patukan ular dan berdarah.

Kemudian korban oleh Azfar dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Selama perjalanan ke rumah sakit, kondisi Deni sangat memburuk dan mengkhawatirkan.

” Sesampainya di rumah sakit, korban disuntik cairan serum anti bisa ular. Namun takdir berkata lain, akhirnya korban meninggal dunia pukul 05.00 WIB,” Azfar menjelaskan. Senin 01/04/2024.

Menurut keterangan Azfar Kamaludin, pada pukul 23.00 WIB terlihat kembali ke kamarnya seusai belajar ngaji. Dalam keadaan duduk di lantai kamar, tiba – tiba korban menjerit seperti orang kesakitan.

” Benar saja ketika kami periksa seperti ada bekas patukan ular dan mengeluarkan darah. Tanpa pikir pajnang, kami dan warga membawa Deni ke rumah sakit. Namun takdir berkehendak lain. Setelah mendapatkan penangan medis, kondisi Deni makin memburuk dan meninggal dunia,” terang Azfar

Dikatakannya, selama tiga tahun nyantren di BIMCI, Deni sudah bisa menghafal Al Qur’an sebanyak dua juz.
” Bagus dan cukup cerdas juga, sudah bisa menghapal dua juz al qur’an,” Azfar menerangkan

Setelah disemayamkan beberapa saat, jenazah Demi dikembalikan kepada keluarganya di Bandung, dan telah di makamkan,” tutupnya.

Subur

Berita Terkait