Senin, 23 Desember 2024

Seorang Pelajar Putri SMP Jadi Korban Pemerkosaan Seorang Pria Yang Baru Dikenalnya Melalui Jejaring Sosial FB

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Seorang pelajar putri salah satu SMP di Sindangbarang Kabupaten Cianjur berinisial RR, telah menjadi korban penipuan yang dilakukan seorang pria yang baru dikenalnya melalui jejaring sosial facebook ( fb ).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pada Kamis 14/11/2024, awalnya korban berkenalan dengan pelaku berinisial E melalui media sosial ( medsos ). Kedua sepakat berjanji untuk bertemu disuatu tempat. Berdasarkan informasi, pelaku merupakan seorang pelajar salah satu SMK di Sindangbarang.

Masih kata sumber, pada hari itu juga RR dijemput E, pria kenalan barunya berboncengan motor menuju arah Kampung Cisalak Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang.

Lebih lanjut sumber yang enggan namanya dicantumkan mengatakan, sebelum diperkosa korban RR diberi minuman dalam kemasan. Sesaat kemudian pelajar putri SMP ini tidak sadarkan diri. Pada saat itulah pelaku melakukan rencana jahat terhadap RR yang tak sadarkan diri.

Sementara pihak orang tua korban baru mengetahui bahwa anaknya telah diperkosa oleh pacar barunya, karena kondisi fisik RR dalam keadaan lemah. Ketika dipanggil, korban mengalami pendarahan. Orang tua korban mengira RR sedang datang bulan. Namun setelah dua kali ganti pembalut, darah itu tetap keluar.

Melihat kondisi fisiknya semakin mengingatkan, orang tua RR menjadi panik. Lalu gadis malang ini diberi minum, tiba-tiba korban muntah-muntah dan berbusa dengan bau tidak sedap.

Setelah korban didesak untuk bercerita, RR akhirnya mengaku bahwa dirinya telah diperkosa oleh pacar barunya. Sontak saja orang tua korban terkejut mendengar pengakuannya.

Tanpa banyak berpikir, keluarga langsung membawa RR untuk di visum, dan melaporkan perbuatan pelaku ke polisi dengan harapan E segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Sekarang anak saya dirawat di RSUD untuk mendapatkan penanganan medis,” aku orang tua korban.

Namun harapan tetaplah harapan, pihak keluarga korban kecewa, karna seminggu setelah pelaporan, pihak kepolisian setempat diduga belum juga melakukan tindakan penangkapan atau penanganan secara serius.

pinggiran kota

Berita Terkait