Cianjur. Mitrapolisitv.com -Pasca musibah longsor dan pergerakan tanah di Kampung Sukarilah RT. 002/ 003 Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, berawal dari turunnya hujan lebat sejak pagi, siang dan malam, hingga terjadinya musibah longsor dan pergerakan tanah. Sabtu 23/11/2024.
Badan Penanggulan Bencana Daerah ( BPBD ) Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan, Status Tanggap Darurat Bencana (STDB) diterapkan selama sepekan ke depan. Tetapi jika pergerakan tanah masih terus terjadi, maka STDB akan terus diperpanjang dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Koordinator Lapangan ( Korlap )Tanggap Darurat Bencana (TDB) BPBD Cianjur Herman mengatakan, akibat longsor dan pergerakan tanah sejumlah ruas jalan penghubung antar desa dan satu jembatan rusak sedang, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan akibatnya aktifitas warga terhambat.
“Jalan dan jembatan yang rusak terbelah dan ambles, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan yang mengakibatkan aktifitas warga terutama aktifitas ekonomi terhambat,” katanya. Minggu 01/12/2024
BPBD Cianjur mencatat kerusakan fasilitas umum seperti jalan desa terjadi di empat titik, satu jembatan penghubung ambles, saluran irigasi di tiga titi rusak sedang, serta satu unit sekolah, tiga madrasah, dan tiga masjid rusak.
Dia mengatakan, seluruhnya sudah dilaporkan ke Pemkab Cianjur serta akan terus diperbaiki selama TDB, karena dikhawatirkan ketika terlambat diperbaiki kerusakan sejumlah fasilitas umum tersebut akan bertambah parah dan ambruk.
” Kami sudah memberikan imbauan kepada warga agar tidak melakukan aktifitas ketika hujan turun dan melarang warga melintas menggunakan kendaraan karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan saat melintas terutama di jembatan yang ambles,” katanya.
Kepala Desa Waringsari Ajie Nadir mengatakan, kerusakan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, saluran irigasi, dan sejumlah tempat ibadah semakin parah terlebih di bagian lantai dan dinding bangunan termasuk fondasi yang ambles sedalam 1 meter.
“Masjid masih tetap digunakan untuk kegiatan shalat berjamaah, kalau madrasah yang rusak kami minta kegiatannya dialihkan, sedangkan jalan dan jembatan yang rusak harapan kami dapat segera diperbaiki oleh dinas terkait,” katanya . Minggu 01/12/2024.
Meskipun sejak dua hari terakhir hujan tidak turun dan membuat warga dapat melakukan aktifitas seperti biasa, mereka masih was-was karena takut hujan kembali turun deras dan pergerakan tanah kembali meluas sehingga kerusakan semakin parah.
“Kami masih bingung ketika rekomendasi relokasi keluar, pihak desa tidak memiliki tanah desa, sehingga kami masih mencari solusi terkait tempat relokasinya,” pungkasnya.
Subur