Viral… di Sosmed Bocah SD Baku Hantam di Mushola Sekolah

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Berawal dari candaan ala gladiator atau smack down yang kerap tayang di televisi, bocah SDN Ibu Jenab 2, saling jotos di dalam mushola sekolah. Aksi kekerasan 3 lawan 3 antara murid kelas V vs siswa kelas VI sesama peserta didik SDN Ibu Jenab 2 ini viral di sosial media ( sosmed ) berdurasi sekira tiga menit lebih.

Kepala Bidang ( Kabid ) SD pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur, H. Arifin mengatakan, setalah dilakukan musyawarah antara orang tua siswa kelas V dan kelas VI, dan pihak sekolah, semuanya sepakat untuk berdamai.

” Setelah dilakukan musyawah bersama antara para orang tua siswa juga pihak sekolah, kita sepakat untuk berdamai dan tidak berlanjut ke ranah hukum,” jelas Arifin. Senin 30/09/2024.

Arifin menjelaskan, para siswa yang terlibat adu jotos dan siswa lainnya yang sempat menyaksikan duel tersebut, sudah kembali sekolah dan belajar normal seperti biasa.

Mengingat para siswa yang adu jotos ini masih anak-anak kata Arifin, mereka tidak diberikan sangsi. ” Kita hanya memberikan pembinaan dan trauma healing bagi siswa yang jadi korban,” katanya.

Arifin mengaku pihak sekolah telah lalai dalam pengawasan. ” Kita akui adanya kelemahan dalam pengawasan yang dilakukan pihak sekolah. Sebenarnya di sekolah ada tim pengawas yang patroli dari awal masuk kelas hingga bubar sekolah,” terangnya.

Dengan adanya kasus tersebut lanjutnya, akan dijadikan evaluasi pengawasan untuk ditingkatkan. Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. ” Saya harap, ini kasus yang pertama dan terakhir di SDN Ibu Jenab 2,” harapnya.

Sementara Kepala SDN Ibu Jenab 2 Tita Rosita mengatakan, pasca anak-anak didiknya terlibat duel, pihaknya akan meningkatkan sistem pengawasan lebih ketat, terutama pada ham istirahan sampai jam pulang sekolah.

” Kita akan meningkatkan sistem pengawasan agar kejadian tersebut tidak terulang kejadian kembali. Kejadian ini adalah yang pertama dan terakhir di SDN Ibu Jenab 2,”. Janjinya.

Sementara para orang tua siswa berjanji akan mengawasi anak-anaknya agar tidak melakukan aksi-aksi memalukan tersebut. Bahkan akan membatasi penggunaan phonsel terutama di lingkungan sekolah.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur