Di Pacet Masih Ada Sekolah Menjual LKS Kepada Para Siswa

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Banyak para orang tua siswa Sekolah Dasar ( SD ) di Wilayah Kecamatan Pacet, Cianjur, mengeluhkan dengan adanya penjualan Lembar Kerja Siswa ( LKS ) yang dilakukan pihak sekolah kepada para peserta didik. Padahal pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur

telah mengeluarkan surat edaran, dan melarang sekolah memperjual belikan LKS kepada anak didiknya.

Seperti halnya dikatakan Kepala Bidang ( Kabid ) kepada awak media beberapa waktu lalu. H. Arifin mengatakan, sekolah, kepala sekolah, guru maupun komite sekolah, tidak boleh nemperjual belikan LKS kepada para siswa.

” Sesuai aturan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2020 tenrang larangan penjualan LKS. Karna LKS sudah tidak relevansi dengan kurikulum merdeka,” jelas Arifin.

Sementara Koordinator Pendidikan ( Kordik ) Kecamatan Pacet, Asep Sudirman mengatakan, ketidak tahuannya dan tidak memberikan rekomendasi kepada sekolah manapun untuk memperjual belikan LKS.

” Silahkan tanyakan saja kepada para Kepala Sekolah ( KS ). Mengenai penjualan LKS tersebut. Biarkan mereka ( KS – red ) yang menjual dan KS juga yang bertanggung jawab” jelas Kordik.

Seperti terjadi di SDN 1 Pacet belum lama ini, para orang tua siswa sangat terbebani
secara finasial dengan adanya penjualan LKS.

” Saya sangat terbebani secara finansial dengan adanya penjyalan LKS ini. Bukankah pemerintah sudah melarang penjualan LKS oleh sekolah ?,” kata salah seorang, orang tua siswa yang enggan namanya dicantumkan.

Hal sama terjadi di SDN Harapan Pacet, SDN tersebut, pihak sekolah menjual LKS kepada murid seharga Rp 75.000,-
Berdasarkan hasil investigasi lapangan, diduga SDN di Pacet kebanyakan menjual LKS dengan harapan memperoleh keuntungan lebih besar.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur