Biaya Acara Kelulusan Sekolah Bikin Kebingungan Orang Tua Siswa.

Cianjur.Mitrapolisitv.com – 17.05.2024.salah seorang orang tua siswa Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMAN ) I ( satu ) Cilaku terpaksa harus pinjam uang sebesar Rp. 1.000.000 ( Satu Juta Rupiah ) ke Bank Keliling yang sering dikatakan masyarakat dengan sebutan Bank Emok,demi memenuhi permintaan anaknya membayar iuran acara kelulusan yang diduga merupakan pungutan liar ( pungli ) yang dilakukan oleh oknum pimpinan sekolah.

Menurut pengakuan orang tua siswa, uang pinjaman tersebut untuk membayar iuran kegiatan perpisahan kelulusan anaknya yang diselenggarakan di Gedung Assakinah pada hari rabu 15.05.2024 beberapa hari lalu, Anak saya tahun ini lulus sekolah dan akan menerima ijasah kelulusannya dari sekolah.” Pengakuanya kepada awak media.

Lanjut orang tua yang tidak mau disebut namanya itu mengatakan,saya terpaksa pinjam uang karena tidak memiliki nilai uang sebesar itu yang diminta sekolah. ” Saya terpaksa meminjam uang ke Bank Keliling Sebesar Rp.1.000.000 dengan terpaksa karena takut anak saya kecewa atau jadi minder.”

Tambahnya,Bahkan Untuk membayar uang cicilan kepada Bank Keliling perbulannya sebesar Rp. 120 ribu rupiahpun saya meminta bantuan adik saya yang tinggal di daerah Takokak Cianjur Selatan, Sebenarnya saya malu meminta bantuan kepadanya, karna saya tahu, adik saya bukan orang berada.’ jelasnya

Sementara Kepala Sekolah SMAN 1 Cilaku ketika dihubungi media pada hari selasa tanggal 14.05.2024 satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut ,ke sekolahnya guna di mintai keterangan atas permasalahan yang sebenarnya terjadi, TAPIP ( KS ) malah tidak ada di sekolah.
Menurut keterangan dua orang perempuan yang mengaku sebagai guru dan wali kelas 11 ( Sebelas ) mengatakan.”Pak KS tidak ada di sekolah.” katanya.

Dan Sementara Menurut keterangan Kepala Kantor Cabang Dinas ( KCD ) Wilayah IV Jawa Barat, Nonong Winarni beberapa hari sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci mengatakan, tidak dibenarkan pihak sekolah mengutif uang dari siswa untuk kepentingan apapun.

Menyinggung banyaknya pungutan untuk biaya acara kelulusan yang dilakukan pihak sekolah, Nonong merasa prihatin dengan kasus tersebut. Pungutan yang dilakukan sekolah kepada para siswa, adalah perbuatan yang tidak dibenarkan,” Nanti sepulangnya dari Tanah Suci, saya akan melakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah SMA/SMK Negeri yang ada di Kabupaten Cianjur dengan pokok bahasan seputar pungutan-pungutan yang dilakukan pihak sekolah,” janji Nonong

Menurut Nonong, Berdasarkan Surat Edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ( Disdik Prov Jabar ) No. 12867/TK.03.0301/Sekre, tentang Himbauan penyelenggaraan kegiatan perpisahan peserta didik di satuan pendidikan SMA/SMK/SLB se Jawa Barat.

Nonongpun menjelaskan berdasarkan adanya Surat Edaran tersebut, agar acara perpisahan dilaksanakan secara sederhana dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah. Hal ini bertujuan untuk menjaga keutamaan tujuan acara tersebut serta memberikan kesan mendalam dengan memberikan apresiasi terhadap siswa.

Nonong berharap, semua SMA/SMK dan SLB khususnya yang ada di Kabupaten Cianjur serta di Jawa Barat pada umumnya, tidak lagi menjual nama sekolah untuk mengutif pungutan kepada para siswa dengan biaya untuk acara kegiatan kelulusan sekolah.

Sebagai kata penutup,Dengan Tegas Nonong berkata,”Kalau masih ada pihak sekolah tersebut di atas yang masih melakukan pungutan kepada para siswa, akan diberikan sangsi teguran secara terulis dan bila perlu pemecatan dari jabatan kepala sekolahnya.

Gun / Subur.

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur