Minta Uang ke Sekolah Tak Dipenuhi Oknum Wartawan Ancam Beritakan SMK

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Gara-gara ulah seorang oknum wartawan yang meminta sejumlah uang kepada SMK yang menerima dana Bantuan Pendidikan Menengah Universal ( BPMU ) TA 2023 dari Provinsi Jawa Barat.

Uang yang diminta oknum tersebut sebanyak ……X 156 SMK Swasta di Kabupaten Cianjur penerima BPMU. Namun permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh pihak sekolah. Mendapat penolakan dari pihak sekolah, kontan saja membuat oknum wartawan emosi dan marah. Bahkan mengancam akan terus memberitakan sekolah SMK swasta penerima BPMU.

Menurut wakil ketua MKKS, IS mengatakan bahwa uang yang diberikan kepada pemateri setiap ada kegiatan, tidak mengambil dari dana BPMU, tapi diambil dari iuran sekolah.” Karena setiap organisasinya dan ada iurannya. Kasus ini sebenarnya tidak ada, bisa muncul karna ada beritanya, ” jelas IS. Selasa 19/03,/ 2024.

Menurut IS, berita itu muncul karna ada obrolan antara oknum wartawan dengan wakil ketua MKKS. Isu adanya dugaan bahwa iuran itu diambil dari dana BOS atau dana BPMU. Selaku wakil ketua MKKS, IS menyatakan bahwa iuran itu tidak diambil dari dana BOS maupun dan BPMU.

” Kami mengambil uang itu dari iuran wajib sekolah, bukan dari BOS ataupun dari BPMU, kalau kita ambil dari dana BOS dan BPMU, itu menyalahi aturan,” bantahnya.

Sebenarnya persoalan itu telah dijembatani oleh wakil ketua MKKS, agar setiap SMK swasta mengumpulkan iuran untuk oknum wartawan tersebut. Namun kata IS, semua SMK menolaknya dan tidak mau memberi uang kepada oknum wartawan itu. ” Jika kita ikuti kemsuannya, ini akan menjadi beban untuk kita,” ujar salah seorang Kepala SMK swasta.

Selang satu minggu kemudian, muncul lagi berita dengan judul ” Rapor Merah Disdik Jabar di Telanjangi Oknum Satuan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta”.
Materi beritanya masih itu-itu juga, mengulas persoalan awal. Namun ditambah dengan adanya pemberitaan salah satu SMK izin piktif,” papar IS.

” Silahkan saja kalau mau memberitakan terus menerusmah. Kan kita sudah berupaya menjembataninya agar semua SMK swasta mengumpulkan iuran dari dana BPMU untuk oknum wartawan tersebut,” pungkasnya.

Subur.

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur