
Cianjur, mitrapoliditv.com Pemerintah Kabupaten ( Pemkab )Cianjur, menjamin ketersediaan stok beras untuk kebutuhan 2,6 juta warga Cianjur, dapat terpenuhi dari hasil panen petani lokal di sejumlah kecamatan di Cianjur selama satu tahun sekitar 500 ribu ton.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengakui, sebagian besar hasil panen petani banyak yang dijual ke luar daerah. Tetapi tidak menyebabkan kelangkaan beras di Cianjur. Hanya harganya mengalami kenaikan.
“Setiap tahun hasil panen petani di Cianjur mengalami surplus atau berlebih, dimana tingkat pemakaian setiap tahun di kali jumlah warga hanya 256 ribu ton, sehingga Cianjur masih dapat menyumbang kebutuhan pangan di Jabar,” katanya, Senin 04/03/2024.
Dikatakan Herman, terkait kenaikan harga beras yang terjadi merata di seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Cianjur, tapi dapat diatasi dengan sejumlah program termasuk menyalurkan beras bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga dan pendistribusian beras Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan ( SPHP ).
Menurut Hrrman, pemerintah daerah sejak beberapa hari terakhir, menyalurkan beras bantuan pemerintah untuk ratusan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serentak di seluruh desa di Cianjur, dengan harapan dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran.
“Kami bersama Bulog Cianjur, mempercepat penyaluran bantuan beras untuk ratusan ribu KPM di seluruh wilayah di Cianjur, sehingga diharapkan dapat menormalisasi kembali harga beras di pasaran,” katanya.
Terkait banyaknya hasil panen petani yang dijual ke luar kota, Bupati Cianjur yakin dan optimis tidak akan berpengaruh terhadap ketersediaan beras di tingkat lokal Cianjur. Terlebih saat ini di sejumlah kecamatan yang menjadi lumbung padi sudah memasuki musim panen.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Holtikutura ( Kadis PPPH ) Kabupaten Cianjur, Yanti Nurdiyati mengatakan, setiap tahun produksi beras Cianjur sangat surplus bahkan menembus 850 ribu ton gabah kering giling. Sehingga setiap tahun pihaknya menargetkan kenaikan produksi seperti tahun 2024 ditargetkan sekitar 1 juta ton.
“Setiap tahun hasil produksi beras di Cianjur tinggi seperti tahun 2023 sekitar 850 ribu ton gabah kering giling. Untuk tahun ini ditargetkan sekitar 1 juta ton gabah kering giling, agar Cianjur tetap dapat menyumbang stok pangan Jabar sekitar 12 persen,” katanya mengakhiri keterangannya.
Sementara pedagang beras di pasar Cianjur, mengatakan harga beras di Cianjur merangkak naik menembus angka Rp 17 ribu per kilogram karena minim-nya stok, akibat banyaknya hasil produksi padi atau beras dijual ke luar kota Cianjur.
Berdasarkan hasil survei harga beras di pasaran, kenaikan harga beras mulai terasa menjelang pemilu 2024. Dimana harga beras mulai ada kenaikan antara Rp. 2000 -/kilogran hingga Rp. 4000,-/kilogram. Untuk harga beras paling murah di jual Rp. 12.000,-/,kilogram.
” Bahkan kini harga beras medium naik lagi menjadi Rp. 14.000,-/kilogram, beras premium yang awalnya hanya Rp. 13.000,-/kilogram kini di jual Rp. 17.000,-/ kilogram,” kata salah seorang.pedagang beras di pasar Cianjur.
Subur.