Di Objek Wisata Batu Bintang Tidak Ada Pungutan Parkir, Hanya Ada Karcis Pas Masuk

SUKABUMI,media mitrapolisi tv.online.Com-
Di tengah membludaknya kunjungan Wisata ke Objek Daerah Tujuan Wisata Pantai Batu Bintang,berdasarkan informasi dari salah satu wisatawan pada hari Kamis (03/04/2025) pukul , bahwa terkait karcis di pintu masuk area wisata Batu Bintang Cipatuguran untuk karcis masuk Kendaraan Roda Dua ( R2 Motor) Rp 5.000.00 dan Kendaraan Roda Empat (R4 Mobil) Rp 10.000.00, memberikan tanda tanya sejumlah pihak terkait karcis dan hasil pengumpulannya.
Maka awak media pun mendatangi langsung ke lokasi wisata Batu Bintang Cipatuguran, Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

Kepala Desa Jayanti Nandang Heryadi,S.Ag menjelaskan bahwa bagi yang belum paham jadi saya sampaikan kronologisnya, dulu waktu ada almarhum pemilik area ini, yaitu almarhum Jaro Ago. Saya bersama-sama dengan beliau sering berkoordinasi dengan pak Camat waktu itu, Dinas Pariwisata, Polres Sukabumi, bahkan dengan Dishub nya. Bagaimana kami harus menata, membenahi dan menerapkan aturan yang ada di Batu Bintang? Maka di Batu Bintang hanya ada karcis Pas masuk.
Ingat, bukan karcis parkir.

“Jadi kalau informasi karcis masuk tapi ada yang bilang nya karcis parkir, saya tidak menerima.
Di wisata Batu Bintang hanya ada karcis Pas masuk saja, untuk Roda Dua Rp 5.000.00 dan untuk Roda Empat Rp 10.000.00 dan saya Haramkan di area Batu Bintang dipungut lagi parkiran, karena disana tidak pernah ada aturan pungutan untuk parkiran,” jelasnya, Kamis (03//04/2025).

Nandang pun menyampaikan bahwa untuk para petugas yang memarkirkan itu adalah petugas tambahan ketika dimusim-musim liburan.

“Seperti hari ini banyak sekali para pengunjung dengan menggunakan Kendaraan Roda Dua dan Roda Empatnya yang memarkirkan kendaraan tidak tertata.
Maka kami diperbantukan petugas kemudian sumber daya manusianya untuk membantu supaya menata kendaraannya agar rapi.
Jadi sekali lagi saya katakan di objek Wisata Batu Bintang hanya ada karcis Pas masuk, tidak ada dipungut lagi parkiran,” ungkap Nandang.

Terkait dicantumkan nya NIB (Nomor Induk Berusaha) di karcis Pas masuk, Nandang pun menyampaikan bahwa kita punya NIB, ini terdaftar loh.

“Kita punya beberapa NIB, baik itu Mini Soccer, Kios Wisata, Area penataan dan Gazebo. Kita punya usaha disini dan itu sudah didaftarkan oleh rekanan pengelola ini.

Antara pengelola dengan Pemerintah Desa melalui Bumdes Jayanti Raya Mandiri nya, silahkan di cek,” tegas Nandang.

Nandang pun mengatakan bahwa yang mengelola itu Bumdes bekerjasama dengan pemilik area wisata, kemudian kita cetak karcisnya dan kita perlihatkan kepada instansi yang pernah rapat koordinasi, ke pak Camat nya, kepada tim Polres nya, kepada orang Dinas Pariwisatanya, kemudian kepada pak Dishubnya, kita perlihatkan hasil nya seperti ini.

“Kenapa saya menerapkan tentang tulisan Pas Masuk, karena saya tidak mau menerapkan disana tentang Karcis Parkir.
Itu punya kewajiban dan konsekwensi yang sangat luar biasa dengan Pemda, mau tidak mau itu harus ada kontribusi juga dengan Pemda kalau menerapkan karcis parkir, maka kita tidak menerapkan hal itu. Yang kita terapkan hanya Pas masuk area wisata saja,” papar Nandang.

Setiap hari kalau kita sampaikan, Nandang, ada 4 orang petugas tenaga Kebersihan dan itu digaji setiap bulan nya.

“Setiap hari Jum’at pagi kita libatkan para pedagang untuk melakukan bersih-bersih (Jum’at bersih).
Setiap hari kita pantau para pedagang, ada nggak yang menjual kopi diatas Rp 5.000.00, kalau saja ada misalkan Rp 7.000.00 atau Rp 10.000.00 , kita langsung panggil.
Itu sebuah penekanan dan pembinaan kita agar wisata di Palabuhanratu ini jangan tercoreng oleh parkiran dan mahalnya harga, itu lah yang kami terapkan,” ucap Nandang.

Nandang pun memaparkan bahwa kami hanya menerapkan kebijaksanaan supaya warga bisa berkunjung, warga bisa leluasa menikmati pemandangan dan fasilitasnya dengan harga yang sangat murah.

“Tidak semua uang yang dihasilkan Pas masuk itu menjadi miliknya pribadi (Pemilik /Pengelola kawasan wisata), itu menjadi miliknya Desa misalkan, itu tidak.
Kita punya karyawan-karyawan yang setiap bulan yang harus kita bayar insentif nya, tukang sampah 4 orang.
Bagaimana kalau sampah nya tidak diurus dan dibuang.
Di Batu Bintang kita buang sampahnya, walaupun dari DLH ada tapi jarang, kami pun memahami akan hal itu. Makanya kami inisiatif membuang sampah itu, kita dibuang secara mandiri,” ujarnya.

Pemdes Jayanti hadir untuk membina, memberikan pemantauan, karena kami pun mendapatkan PAD juga dari sini.

“Ini salah satu Pendapatan Asli Desa (PAD)Desa kita, jujur saja.
Makanya kita hadir disini wajib memberikan pemantauan dan pembinaan yang ada dilingkungan Batu Bintang,”ujarnya.

Adapun fasilitas yang ada di Wisata Batu Bintang, Nandang pun menyampaikan, Kita sudah bangun 2 fasilitas MCK, yang satu ada 15 pintu dan 13 pintu.

“Kita bangun 2 unit mushola disebelah utara dan selatan.
Kita bangunkan juga 10 kios yang berdasarkan icon nya kabupaten Sukabumi yaitu tentang Leuit nya, kita bangunkan Gazebo dan ada lapang Mini Soccer juga,” imbuhnya.

Almarhum (jaro Ago-red) kalau harus saya sampaikan, lanjut Nandang, investasi untuk menata ini tidak kurang dari Rp 4 Miliar, artinya ini sama-sama dikelola dengan baik.

“Hadirnya pemerintah desa jayanti bukan pada saat musim liburan saja, tetapi hari sabtu, minggu kami hadir memberikan pembinaan, memberikan pantauan, baik kepada pengunjung maupun pribadinya. Oleh karena nya mudah-mudahan batu bintang bisa tertata rapi.
Banyak harapan kami yang belum kami realisasikan terkait karena memang kondisi. Kami inginkan nanti ditengah-tengah ada bangunan icon nya Batu Bintang.
Kami inginkan dijalan masuk nya itu sudah bisa di cor, tapi hari ini memang keterbatasan sesuatu nya.
Insya Allah kedepannya itu bisa direalisasikan,” pungkasnya.
(Kabiro, L.Jaenal)

Editor- John Firman

Berita Terkait