Guru TK Swasta Mutasi Sekolah Negeri Tunjangan Sertifikasnya Tidak Hilang.

Cianjur. Mitrapolisitv.com –

Para guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara ( ASN ) dan mengajar di Taman Kanak-Kanak ( TK ) swasta, harus mutasi ke TK Negeri maupun Sekolah Dasar ( SD ) Negeri. Membuat resah para guru TK yang mwmiliki gelar Sarjana Pendidikan TK ( SPTK ).

Kepala Bidang ( Kabid ) Guru dan Tenagaqq Kependidikan ( GTK ) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur, H. Wawan Setiawan mengatakan, para guru TK bergelar SPTK yang mutasi ke SD tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi, karena tidak linier.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Reset dan Teknologi ( Mendikbudristek ) nomor 449/P/2024 tentang sesuaian bidang tugas mata pelajaran dengan sertifikasi pendidikan bagi guru pada satuan di bawah binaan Kemendikbudristek, ASN guru TK pindah tugas menjadi guru kelas 1 dan 2 tidak akan hilang tunjangan sertifikasi gurunya.

“Bagi para ASN guru TK yang mengajar di TK swasta dan pindah mengajar di SD, mengajar di kelas 1 dan 2 tunjangan sertifikasi masih tetap ada,” kata Wawan. Kamis 09/01/2025.

Bilamana guru ASN ini masih tetap ngajar di TK, kata Kabid GTK, pada saat memasuki masa pensiun, akan sulit mengurus pensiunannya.

Wawan menghimbau guru TK ASN yang masih ngajar di TK swasta, satu atau dua tahun menjelang pensiun, disarankan agar segera mutasi ke sekolah Negeri, baik di TK Negeri maupun SD Negeri.

” Apabila para guru TK ASN yang masih mengajar di TK swasta dua atau satu tahun menjelang pensiun harus mutasi atau pendah ngajar di sekolah negeri, baik TK maupun SD, Negeri,” jelas Kabid.

” Kami menyarankan bagi guru TK berstatus ANS, satu atau dua tahun menjelang pensiun, agar segera melakukan mutasi ke sekolah Negeri, baik TK mapun SD Negeri,” pungkasnya.

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur