Didisdikpora dan PPA Berikan Pendampingan Psikologis dan Trauma Healing Kepada Korban Rudapaksa

Cianjur. Mitrapolisitv.com -Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Cianjur bersama Unit Pelayanan Perempuan dan Anak ( PPA ), akan memberikan pendampingan khusus kepada RR, siswi kelas IX salah satu SMP di Sindangbarang yang telah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan pria berinisial E, yang baru dikenalnya melalui jejaring sosial facebook.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang ( Kabid ) SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmy Halimudin mengatakan, pihaknya bersama PPA akan pergi ke Sindangbarang untuk menemui keluarga korban di rumahnya, Minggu besok 18/11/2024.

Helmy mengatakan bahwa pendampingan psikologis yang dilakukan PPA kepada korban, untuk membantu meningkatkan kondisi korban agar dapat memenuhi kebutuhan hidup untuk berarti, mempunyai rasa aman, kebutuhan untuk dicintai dan respek, harga diri, dan dapat membuat keputusan dan aktualisasi diri.

Selain itu Kabid SMP juga menjelaskan bahwa pemberian trauma healing kepada korban, untuk mengatasi gangguan psikologis yang disebabkan oleh peristiwa traumatis di masa lalu. Trauma healing dapat membantu seseorang untuk menjalani hidup tanpa bayang-bayang ketakutan masa lalu.

” Kami bersama PPA akan melakukan yang terbaik kepada korban agar kembali pulih kesehatanya dan tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang pernah dialaminya. Kami juga berharap, korban bisa melaluinya dengan baik, dan memiliki semangat baru serta mau masuk sekolah lagi tanpa dibayangi bayang-nasa lalu,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pada Kamis 14/11/2024, awalnya korban berkenalan dengan pelaku berinisial E melalui media sosial ( medsos ). Kedua sepakat berjanji untuk bertemu disuatu tempat. Sesuai informasi, pelaku merupakan seorang Pelajar salah satu SMK di Sindangbarang.
pada hari itu juga RR dijemput E, pria kenalan barunya berboncengan motor menuju arah Kampung Cisalak Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang.

Sementara sumber yang enggan namanya dicantumkan mengatakan, sebelum diperkosa korban RR diberi minuman dalam kemasan. Sesaat kemudian pelajar putri SMP ini tidak sadarkan diri. Pada saat itulah pelaku melakukan pemerkosaan terhadap korban.

” Untuk meminimalisir kasus a susila di kalangan pelajar, pihak sekola harus benar-benar melakukan pengawasan, terutama pada jam istirahat dan jam bubar sekolah. Demikian pula bagi keluarga atau para orang tua, harus bebar-benar mengawasi anak gadisnya, baik di dalam maupun di luar rumah,” pungkasnya.

Subur.

Berita Terkait