ASN Dilingkungan Disdikpora Tandatangani Fakta Integritas dan Netralitas Tidak Mendukung Para Pasangan Calon Bupati Cianjur

Cianjur. Miteapolisitv.com -Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) serempak tahun 2024, waktunya tinggal satu bulan lebih lagi. Semakin hari, suhu politikk di tingkat daerah semakin memanas, para kandidat terus berpacu menyampaikan progra-program unggulannya untuk merebut simpati rakyat.

Jelang pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Cianjur yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Kadisdikpora ) Kabupaten Cianjur, H. Ruhly Solehudin, menghimbau jajarannya yang ada di lingkungan Disdikpora, untuk berlaku netral, dan tidak mengidolakan salah satu pasangan.

Ruhly mengaku, pihaknya telah melayangkan surat edaran kemasing-masing kordik dan satuan pendidikan dilingkungan Disdikpora, agar tidak terjun berpolitik praktus dan memberikan dukungan secara terbuka kepada salah satu pasangan calon.

” Saya sudah memberikan surat edaran kemasing-masing kordik dan satuan pendidikan. Bahkan para Aparatur Sipil Negara ( ASN ) di lingkungan Disdikpora, berjanji akan bersikap netral dengan cara menandatangi kesepakatan fakta integritas netralitas selama jalannya Pilkada,” papar Ruhly. Rabu 09/10/2924

 

“Seluruh jajaran ASN di lingkungan dinas pendidikan Cianjur, saya sudah melayangkan surat himbauan ke semua kordik dan satuan pendidikan yang ada di kabupaten Cianjur,untuk netral saat pilkada,”tegas kepala Disdikpora Cianjur.
Untuk benar-benar para ASN Disdikpora Cianjur, pada hari senin (6/10/2024) seluruh ASN di lingkungannya telah menandatangani fakta integritas netralitas saat pilkada kabupaten Cianjur tahun 2024.

“Dan apa bila kedapatan ada ASN Disdikpora Cianjur yang melanggar netralitas maka pihaknya akan memproses secara kedinasan, terkait sangsi ada pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Cianjur,” tegas Ruhly.

Subur

Berita Terkait

Ini Baru Kejutan Spektakuler Viral Heboh Siswi SLTA di Tes Kehamilan Cianjur. Viral….heboh….rekaman video yang memperlihatkan sejumlah siswi SLTA di Kabupaten Cianjur sedang antri di depan tiolet sekolah untuk menjalani tes kehamilan, pasca libut sekolah. Berdasarkan bukti rekaman video yang berdurasi sekitar 20 detik ini, para siswi ini dibimbing satu persatu oleh sorang guru perempuan memasuki tiolet Berdasarkan rekaman video yang beredar ini, tampak satu per satu siswi memasuki dua toilet yang ada sekolah tersebut. Sekeluarnya dari tiolet, siswi ini memperkihatkan urine dan menyerahkan kepada gurunya untuk diperiksa menggunakan alat tes kehamilan. Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun, tes kehamilan ini dilakukan oleh SMA Sulthan Baruna yang berada di Jalan Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Saat dikonfirmasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah ( Kacadindikwil ) VI Jawa Barat ( Jabar ), Hj. Nonong Winarni mengaku, ia belum mengetahui secara pasti baik informasi mapunpun isi video yang viral tersebut yang isinya memperlihatkan para siswi sedang antri di depan tiolet untuk menjalani tes kehamilan pasca libur sekolah. ” Benar-benar saya belum tahu tentang tes kehamilan dan saya juga belum tahu secara pasti isi dari video tersebut. Nonong mengatakan, kegiatan tes kehamilan terhadap sejumlah siswi yang dilakukan pihak sekolah tersebut, tentunya memiliki dan tujuan yang baik. ” Sebetulnya, tes kehamilan yang dilakukan pihak sekolah manapun, tujuannya baik, di antaranya untuk mencegah pergaulan bebas, penguatan karakter, dan akhlak bagi para siswi,” ujarnya. Sebagai tindak lanjutnya, Nonong berjanji akan segera menindaklanjutinya terkait rekaman video viral tes kehamilan di lingkungan sekolah itu. ” Kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah, dilakukan atas dasar kebijakan sekolah bersangkutan. Kan belum tentu sekolah lain melakukan hal serupa,” tukasnya. Alangkan lebih elok lanjutnya, jika tes kehamilan ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya adalah untuk kepentingan sekolah. Di sisi lain Nonong juga meminta kegiatan tes kehamilan bagi para siswi ini dilakukan secara tertutup, dan apapun hasilnya hanya untuk kepentingan pihak sekolah. Subur